Biozatix News – informasi populer life science dan kedokteran
Jangan Lupakan Sarapan!
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang setiap hari sarapan akan cenderung mengurangi resiko obesitas, diabetes tipe 2 atau perut buncit.
Meskipun hanya sarapan empat hingga enam kali seminggu itupun dapat membantu, kata peneliti Andrew Odegaard, PhD, MPH, dari University of Minnesota School of Public Health.
“Memiliki kebiasaan makan teratur dengan tiga bahan makanan berimbang mungkin lebih baik daripada makan tidak teratur, yang dapat memicu meningkatnya berat badan dan kadar gula rendah atau tinggi yang berbahaya, kata Ratner. “ namun secara ilmiah, studi tersebut belum diterima sepenuhnya. Orang yang sarapan setiap hari memiliki kebiasaan sehat mungkin itu adalah penjelasan yang lebih baik”, tambahnya.
Studi ini melibatkan lebih dari 5000 laki-laki dan perempuan. Tidak ada seorangpun yang menderita diabetes type 2 ketika mulai mengikuti studi tersebut. Tujuh tahun studi dilakukan, mereka kemudian mengisi kuisioner diet yang memasukkan pertanyaan yang menanyakan berapa kali mereka sarapan dalam seminggu. Studi ini diikuti oleh mereka yang berusia rata-rata 18 tahun.
Orang yang sarapan setiap hari adalah yang terbaik dibandingkan dengan orang yang sarapan tiga atau kurang darinya, yaitu :
34% memiliki resiko diabetes tipe 2 lebih rendah
43% memiliki resiko obesitas lebih rendah
40% memiliki resiko perut buncit lebih rendah
Orang yang sarapan paling tidak empat hingga enam kali seminggu juga cukup baik. Dibandingan dengan orang yang sarapan tidak lebih dari tiga kali seminggu.
24% memiliki resiko diabetes tipe 2 lebih rendah
25% memiliki resiko obesitas lebih rendah
Penemuannya juga melibatkan faktor resiko lain untuk obesitas dan diabetes termasuk umur, jenis kelamin, mobilitas, kebiasaan minum, merokok, aktivitas fisik, kalori harian dan berapa kali seminggu makan makanan cepat saji. The American Diabetes Association merekomendasikan diet kaya sayuran, gandum, buah, produk susu tanpa lemak, kacang-kacangan, daging, unggas dan ikan.
sumber: WebMD Health News