Infeksi Tetanus,pencegahan dan imunisasinya

Biozatix-News : Informasi Populer Sains Teknologi dan Kesehatan

Infeksi tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw. merupakan penyakit yang disebabkan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid). Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan antibodi yang spesifik. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang. Penyakit infeksi tetanus adalah penyakit infeksi di saat spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.

Clostridium tetani

  1. Tetani termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick. Spora yang dibentuk oleh C. tetani ini sangat resisten terhadap panas dan antiseptik. Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf (1210C, 10-15 menit) dan juga resisten terhadap fenol dan agen kimia lainnya. Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoranmanusia dan hewan peliharaan dan di daerahpertanian. Umumnya, spora bakteri ini terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam. Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf). C. tetanimenghasilkan dua buah eksotoksin, yaitutetanolysin dan tetanospasmin. Fungsi dari tetanoysin tidak diketahui dengan pasti, namun juga dapat memengaruhi tetanus. Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.

Patogenesis dan patofisiologi

  • Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasibentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi). Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme). Tempat masuknya kumanpenyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan patahtulang jari dan luka pada pembedahan.
  • Pada keadaan anaerobik, spora bakteri ini akan bergerminasi menjadi sel vegetatif. Selanjutnya, toksin akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh melaluiperedaran darah dan sistem limpa. Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak. Gejala kronis yang ditimbulkan dari toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan darineurotransmiter sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol. Akibat dari tetanus adalah rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada voluntary muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah. Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernapasan dan rasio kematian sangatlah tinggi.

Tanda dan Gejala

  • Gejala tetanus dapat terjadi mulai dari 4 hari setelah luka Anda terkontaminasi bakteri dan gejalanya dapat bertahan hingga 3 minggu kemudian. Secara umum gejala dapat berkembang setelah 10 hari setelah infeksi awal, tetapi dalam beberapa kasus gejala dapat berkembang setelah satu bulan.
  • Masa inkubasi ditandai dengan munculnya gejala penyakit yang lebih lama setelah terluka akan lebih jauh dari kontrol sistem saraf pusat. Sehingga pada orang dengan masa inkubasi yang lebih pendek, gejala yang timbul cenderung lebih berat. Gejala penyakit tetanus adalah kaku otot atau kejang otot mulut. Kekakuan otot dapat memburuk dan menyebar hingga ke otot leher, tenggorokan dan mulut. Kejang otot pertama kali terlihat adalah sulitnya mengunyah dan menelan makanan, sehingga banyak orang menyebut tetanus sebagai penyakit kejang mulut.

Tetanus dapat terjadi secara umum maupun lokal pada daerah tertentu. Jenis penyakit tetanus beserta gejalanya:

Tetanus umum.

  • Lekas marah dan kelemahan otot
  • Kejang otot atau nyeri pada otot
  • Kakunya otot tenggorokan dan leher yang menyebabkan Anda kesulitan menelan makanan
  • Kejang otot mulut, yang menyebabkan kesulitan dalam mengunyah makanan maupun tersenyum
  • Kejang otot yang progresif dan melibatkan sebagian besar otot-otot tubuh. Dalam beberapa kasus, kejang otot mungkin cukup kuat untuk menyebabkan fraktur tulang dan dislokasi sendi.
  • Kesulitan bernapas karena kakunya otot leher dan dada
  • Gejala lain, seperti tinja berdarah, diare, demam, sakit kepala, sensitif terhadap sentuhan, sakit tenggorokan, berkeringat dan denyut jantung cepat.

Cephalic tetanus

  • Kasus cephalic tetanus ditandai dengan kejang mulut dan kelemahan pada setidaknya satu otot wajah lainnya.
  • Dalam kebanyakan kasus, kejang otot dapat berlangsung dan melibatkan otot-otot tubuh lain dan menyebabkan terjadinya tetanus secara umum.

Tetanus lokal

  • Tetanus lokal terjadi jika kejang otot hanya mempengaruhi otot-otot dekat tempat terjadinya luka.
  • Dalam banyak kasus, kejang otot juga dapat memburuk dan mempengaruhi otot tubuh lainnya dan berkembang menjadi tetanus secara umum.

Tetanus neonatal

  • Tetanus neonatal mempengaruhi bayi yang baru lahir.
  • Gejala tetanus neonatal termasuk lekas marah, menurunnya kemampuan mengisap, kesulitan mengunyah dan menelan.

Pengobatan

  • Untuk menetralisir racun, diberikanimmunoglobulin tetanus. Antibiotiktetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut, supaya racun yang ada mati.
  • Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikankejang dan mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernapasan.
  • Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik. Untuk membuang kotoran, dipasang kateter. Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia.
  • Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein. Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyutjantung. Setelah sembuh, harus diberikanvaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.

Prognosis

  • Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%.
  • Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik. Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda maka prognosisnya akan menjadi buruk.

Pencegahan

  • Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya.
  • Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster.

Pada seseorang yang memiliki luka, jika

  • Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu menjalani vaksinasi lebih lanjutBelum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasiBelum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.
  • Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteriClostridium tetani. Bagi orang yang rentan terhadap luka (luka tertutup, misalnya tertusuk paku dan bukannya luka terbuka yang mengeluarkan darah mengalir) perlu dilakukan vaksinasi toksoid.
Infeksi Tetanus, pencegahan serta imunisasinya
Tagged on: