Biozatix News – Informasi Popular Sains Teknologi dan Kesehatan

alat kesehatanKandidat vaksin Ebola yang dikembangkan oleh GlaxoSmithKline dan National Institutes of Health efektif merangsang pembentukan sistem kekebalan tubuh dengan beberapa efek samping, peneliti melaporkan 28 Januari 2015 pada New England Journal of Medicine.

Vaksin ini dikembangkan berdasarkan virus flu dari simpanse, yang disebut adenovirus 3 (ChAd3), yang telah direkayasa untuk menghasilkan protein virus spesifik untuk strain Zaire Ebolavirus dari wabah yang sedang berlangsung di Afrika Barat. Idealnya, itu akan mengelabui sistem kekebalan tubuh manusia untuk membuat antibodi untuk melawan strain tertentu ini. Sebuah vaksin lain yang sedang dikembangkan untuk melawan virus ebola dari stain Zaire dan Sudan juga sedang diuji pada manusia.

Pada uji klinis tahap 1 yang sedang berlangsung, para peneliti menginokulasi 60 orang dewasa Inggris yang sehat, dengan tiga tingkat dosis yang berbeda dari vaksin eksperimental. Selama empat minggu, mereka mendeteksi antibodi untuk virus dalam setiap kelompok dosis, dan hanya ada dua dosis yang menyebabkan demam. Vaksin ebola merupakan salah satu dari beberapa vaksin yang didorong untuk melakukan uji klinis yang dipercepat.

Disclaimer: Biozatix Indonesia adalah distributor yang menyediakan alat- alat laboratorium, alat kesehatan, serta reagensia ELISA kits, immunohistochemistry (IHC),  antibody, reagensia deteksi immunohistochemistry, secondary antibody untuk ELISA dan immunohistochemistry, research grade chemical, western blot, HPLC colomn, alat patologi, HPV genotyping, Florescent in Situ Hybridization (FISH), alat core biopsy.

Vaksin Ebola mulai diuji coba