Biozatix News – Informasi Popular Sains Teknologi dan Kedokteran

Pemahaman konvensional berpendapat bahwa bakteri tidak dapat bertahan lama pada benda mati. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Universitas Buffalo yang diterbitkan pada Infection and Immunity menunjukkan bahwa Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus pyogenes dapat bertahan pada permukaan benda mati dengan waktu yang lebih lama. Penemuan ini menunjukkan bahwa tindakan pencegahan tambahan mungkin diperlukan untuk mencegah infeksi terutama di lingkungan seperti sekolah, pusat penitipan anak dan rumah sakit.
Penelitian yang dilakukan Universitas Buffalo menunjukkan bahwa bakteri Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus pyogenes dapat bertahan hidup dengan baik pada berbagai permukaan, termasuk tangan dan berpotensi menyebar antar individu. S. pneumonia adalah bakteri penyebab utama infeksi telinga pada anak-anak, morbiditas dan mortalitas akibat infeksi saluran pernafasan pada anak-anak dan orang tua, yang tersebar luas di pusat-pusat penitipan anak dan penyebab umum dari infeksi di rumah sakit. Di negara berkembang yang memiliki fasilitas kesehatan yang belum memadai, S. pneumoniae sering menyebabkan pneumonia dan sepsis bahkan menewaskan satu juta anak setiap tahun. Sedangkan S. pyogenes sering menyebabkan radang tenggorokan dan infeksi kulit pada anak-anak sekolah tetapi juga dapat menyebabkan infeksi serius pada orang dewasa.
Para peneliti Universita Buffalo menemukan bahwa di pusat penitipan anak, empat dari lima boneka mainan yang diuji positif S. pneumonaie dan beberapa permukaan seperti boks dinyatakan positif S. pyogenes, bahkan setelah dibersihkan. Pengujian dilakukan sesaat sebelum pusat dibuka pada pagi hari hingga setelah berjam-jam sejak kontak manusia terakhir. Para peneliti UB menemukan hal yang menarik bahwa kemungkinan beberapa bakteri juga dapat bertahan pada permukaan setelah tahun sebelumnya mereka menerbitkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa bakteri membentuk biofilm ketika menjajah jaringan manusia. Mereka menemukan bahwa komunitas biofilm tersebut sangat terstruktur dan bahkan lebih keras daripada bentuk lain dari bakteri. Kolonisasi bakteri tidak serta-merta menyebabkan infeksi, tetapi kolonisasi adalah langkah pertama yang diperlukan untuk menginfeksi jaringan pada manusia. Anak-anak, orang tua dan lainnya yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah sangat rentan terhadap infeksi tersebut.
Penelitian mengenai ketahanan bakteri pada benda mati dilakukan dengan menggunakan media kultur dalam laboratorium yang disebut media bakteri planktonik kaldu, dan hasilnya selalu menunjukkan bahwa bakteri mati dengan cepat. Pertumbuhan bakteri secara in vitro kemungkinan tidak mewakili bagaimana sebenarnya bakteri tumbuh dalam inang, akan tetapi semenjak diketahui bahwa biofilm merupakan kunci dari bakteri pathogen S. pneumonia, UB Ingin mengetahui seberapa baik bakteri yang dapat menghasilkan biofilm bertahan hidup di luar tubuh.
Hakansson (asisten professor Mikrobiologi dan Immunologi di UB) menyebutkan bahwa dalam semua kasus yang diteliti, ditemukan bahwa patogen tersebut dapat bertahan untuk waktu yang lama di luar inang manusia. Umumnya benda yang terkontaminasi dengan bakteri biofilm tersebut dapat bertindak sebagai reservoir bakteri selama berjam-jam, minggu atau bulan, kemudian menyebarkan infeksi potensi pada individu yang kontak dengan benda tersebut. Sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami pada keadaan seperti apa kontak dengan benda mati tersebut dapat menyebabkan tersebarnya bakteri antara individu. Jika ternyata jenis penyebarannya adalah spread substansial, maka protokol yang sama yang sekarang digunakan untuk mencegah penyebaran bakteri lain, seperti bakteri usus dan virus, yang tidak bertahan pada permukaa , perlu diterapkan terutama bagi orang yang bekerja dengan anak-anak dan dalam pengaturan perawatan kesehatan.

Toys, Books, Cribs Harbor Bacteria for Long Periods, Study Finds
Tagged on:                     

One thought on “Toys, Books, Cribs Harbor Bacteria for Long Periods, Study Finds

  • May 15, 2018 at 9:20 AM
    Permalink

    Referensinya dari mana

Comments are closed.