Siklus mestruasi tidak teratur, bahayakah???hybrid-XL-DRG

Biozatix-News : Informasi Populer Sains Teknologi dan Kesehatan

Sehat tidaknya kondisi datang bulan dapat menjadi indikasi apakah sistem reproduksi Anda bekerja dengan baik atau tidak.
Umumnya periode menstruasi wanita adalah 3-5 hari, sementara siklusnya berlangsung selama 28 hari. Namun masa menstruasi yang dialami tiap wanita memiliki karakteristik masing-masing, sehingga sulit untuk menentukan mana yang normal dan mana yang tidak. Beberapa wanita memang biasa mengalami periode menstruasi yang sangat singkat, sementara yang lain lebih panjang. Volume menstruasi beberapa wanita banyak, sementara yang lain lebih sedikit. Mewaspadai Menstruasi yang Tidak Normal-Alodokter Akan tetapi ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.

Biasanya saat proses menstruasi atau menjelang menstruasi dikarenakan kerja hormon estrogen dan progesteron, lapisan dinding rahim akan menebal. Ini dalam medis biasanya dinamakan lapisan endometrium. Lapisan ini menebal dikarenakan tidak adanya proses pembuahan sel telur oleh sel sperma maka terjadilah menstruasi yaitu meluruh atau pecahnya / runtuhnya dinding endometrium atau dinding rahim. Pecahnya itu bersamaan dengan pecahnya pembuluh darah yg ada di rahim itu disebut dengan darah menstruasi. Tapi jika ada pembuahan sel telur dinding rahim tidak pecah dan terjadilah kehamilan.

Siklus menstruasi wanita ditentukan oleh interaksi berbagai hormon yang kompleks. Hormon-hormon utama yang terlibat dalam siklus menstruasi adalah:

  1. gonadotropin releasing hormone (GnRH),
  2.  follicle stimulating hormone (FSH),
  3.  luteinizing hormone (LH),
  4.  estrogen, dan progesteron.
  5. GnRH disekresi oleh hipotalamus,
  6. FSH dan LH disekresi oleh kelenjar pituitari anterior,
  7. estrogen dan progestin disekresikan pada ovarium.

GnRH merangsang pelepasan LH dan FSH dari pituitari anterior, yang pada gilirannya merangsang pelepasan estrogen dan progestin dari ovarium.
Bicara mengenai masalah menstruasi tidak terlepas dari beberapa unsur yaitu siklus menstruasi. Siklus menstruasi adalah tanggal pertama hari pertama. Contoh, jika hari pertama tanggal 9 untuk mengetahui berapa panjang siklusnya dicatat ke bulan berikutnya tanggal 10.
Mendeteksi adanya perubahan tertentu di masa menstruasi dapat mengindikasikan kemungkinan gangguan pada organ reproduksi. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan perubahan yang dapat terjadi.

  1. Jika volume menstruasi Anda lebih banyak dari biasanya

Umumnya wanita mengeluarkan volume menstruasi rata-rata 30-40 ml sebulan pada masa menstruasi. Namun beberapa wanita mengeluarkan hingga lebih dari 60 ml sebulan. Kondisi ini disebut menoragia. Jika Anda sampai perlu mengganti pembalut hampir tiap jam, maka Anda dapat dikategorikan mengalami kondisi tersebut. Kehilangan banyak darah menyebabkan tubuh kehilangan zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, jumlah sel darah merah akan berkurang secara signifikan sehingga menyebabkan anemia. Kondisi ini ditandai dengan gejala-gejala seperti kelelahan, pucat, dan napas pendek. Volume menstruasi yang lebih tinggi ini dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut: Kehamilan yang tidak normal atau keguguran, Penggunaan IUD (intrauterine device) atau spiral sebagai metode kontrasepsi, Penyakit radang panggul, Gangguan penggumpalan darah, Kanker Rahim, polip atau fibroid pada rahim.

  1. Jika menstruasi Anda melambat atau bahkan berhenti

Amenorea adalah kondisi saat seorang wanita berhenti mengalami menstruasi atau sudah berumur 15 tapi belum pernah mengalami haid. Hal ini disebabkan penurunan produksi estrogen sehingga frekuensi menstruasi menjadi makin jarang. Umumnya amenorea terjadi secara natural pada sekitar usia 50-an tahun. Anda berada dalam masa menopause ketika sudah 12 bulan berturut-turut tidak mengalami menstruasi. Namun yang perlu diwaspadai adalah jika amenorea terjadi sebelum usia 40. Pada usia ini, kemungkinan yang dapat menjadi penyebab berhentinya menstruasi adalah: Anda sedang hamil, Berolahraga terlalu berat atau terlalu sering, Frekuensi dan intensitas olahraga yang berlebihan dapat memengaruhi produksi dan kerja hormon reproduksi yang mengatur siklus menstruasi, Mengalami gangguan pola makan seperti anoreksia nervosa, Keterbatasan kalori dalam tubuh menghalangi pelepasan hormon yang dibutuhkan dalam proses ovulasi, Kemungkinan penyebab lain adalah sedang dalam masa menyusui, obesitas, mengonsumsi kontrasepsi oral, gangguan pada hipotalamus (bagian otak yang mengatur regulasi hormon reproduksi), gangguan kelenjar tiroid, stres, gangguan pada rahim, sindrom ovarium polisistik, ovarium yang berhenti berfungsi lebih dini dan gangguan keseimbangan hormon lain. Segera periksakan diri ke dokter jika menstruasi Anda berhenti, tidak teratur, atau sering terlambat dalam waktu yang cukup panjang.

  1. Jika Anda mengalami nyeri haid yang berlebihan

Kebanyakan wanita mengalami kelelahan dan nyeri di masa menstruasi. Namun beberapa wanita merasakan nyeri yang lebih parah sehingga membuat mereka tidak mampu beraktivitas. Kondisi ini disebut dismenorea yang dapat disertai oleh gejala-gejala lain seperti mual, muntah, sakit kepala, nyeri pada punggung, dan diare. Nyeri berlebihan saat haid ini dapat menjadi indikasi terhadap adanya penyakit tertentu, seperti endometrosis dan fibroid.

Disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan tepat. Dokter Anda kemungkinan akan menyarankan tes pap smear, pemeriksaan panggul, ultrasound, atau laparoskopi.

  1. Jika Anda mengalami pendarahan di antara masa menstruasi

Pendarahan di antara masa menstruasi sebaiknya segera diperiksakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan, misalnya luka pada vagina hingga penyakit yang lebih serius seperti kanker.Pada intinya Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter jika:

  • Siklus menstruasi Anda kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
  • Menstruasi Anda berlangsung lebih dari 7 hari.
  • Mengalami pendarahan di antara masa menstruasi.
  • Mengalami nyeri yang tidak tertahankan saat mengalami haid.
  • Perlu mengganti pembalut hingga tiap satu jam sekali.
  • Anda telah berhenti mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, tapi kemudian kembali mengalami haid.
Siklus mestruasi tidak teratur, bahayakah???
Tagged on: